Pedagang di Krui Mengeluh

PESISIR TENGAH - Para pedagang ikan dan daging yang menempati eks Pasar Inpres sebagai pasar sementara setelah dilakukan penertiban bagi para pedagang emperan untuk dipindahkan di Pasar Waybatu, mengeluh. Pasalnya, sejak beberapa hari terakhir penjualan mereka menurun hingga 70 persen. Itu karena jarangnya pembeli. Akibatnya, para pedagang merugi dan harus gulung tikar.

“Memang kita menempati eks pasar tersebut hanya sementara. Namun, semenjak kita para pedagang di pindahkan ke eks pasar ini banyak yang mengalami kerugian dikarenakan mungkin banyak juga pembeli yang belum tahu lokasinya, dan apalagi bagi pedagang ikan karena langsung mengambil dari nelayan jika tidak laku maka otomatis kita akan rugi. Itu sebabnya sekarang banyak yang tidak berjualan,” ujar salah seorang pedagang ikan Yudi Saulung, kepada Radar Lambar kemarin.

Menurutnya, banyak pedagang yang tidak berjualan atau yang gulung tikar juga disebabkan harga ikan di pasaran mulai merangkak naik.

“Sebelum kita dipindahkan untuk berdagang menempati eks pasar ini setiap meja bisa mencapai sekitar Rp1,5 Juta sementara sekarang sangat menurun hanya mencapai sekitar Rp500 Ribu setiap harinya, “ imbuhnya.

Dilanjutkan, jika harga ikan mengalami kenaikan seperti sekarang ini dan pembeli tidak ada. Mungkin akan banyak lagi para pedagang yang merugi, dan kita juga mengharapkan agar kita berdagang tetap disini, mungkin jika kita lama disini akan banyak konsumen pembeli seperti sebelumnya . 


Diketahui, saat ini harga ikan mengalami kenaikan sekitar 45 persen dari sebelumnya.

“Seperti ikan simba yang sebelumnya Rp17 Ribu, sekarang mencapai Rp26 Ribu perkilogramnya, Ikan Tuhu yang sebelumnya Rp18 Ribu, sekarang harganya mencapai Rp25 Ribu perkilogramnya. Sementara untuk ikan jenis tongkol mengalami penurunan yang sebelumnya Rp18 Ribu, sekarang menjadi Rp12 Ribu perkilogramnya,” pungkasnya. (yayan/haris t)


Dari: Radar Lambar