Headlines News :
Home » » Pesisir Krui nan Elok

Pesisir Krui nan Elok

Written By emha on Sunday, 3 March 2013 | Sunday, March 03, 2013



Istilah Pesisir Krui merujuk pada kawasan tengah dari wilayah pinggir laut sepanjang lebih kurang 200 km yang membentang mulai dari Lemong di utara hingga Belimbing di selatan, yang kini dikenal sebagai wilayah Pesisir Barat, di bagian barat provinsi Lampung.

Krui sendiri adalah nama sebuah kota kecil yang berada di bagian tengah wilayah Pesisir Barat. Sebutan Pesisir Krui hanya untuk mempermudah orang mengingat kawasan ini karena Krui adalah kota terbesar di Pesisir Barat dan terletak di tengah-tengah wilayah ini dan karena Krui sudah dikenal sejak lama, jauh sebelum orang mengenal nama-nama lain di sepanjang pesisir ini.

Pesisir Krui sudah cukup dikenal sebagai daerah tujuan wisata karena wilayah ini relatif lebih mudah dijangkau alat transportasi dibandingkan dengan wilayah pesisir lainnya terutama Bengkunat Belimbing.

Wisata Pesisir Krui yang sudah dikenal umumnya adalah wisata laut seperti memancing, menyelam (SCUBA diving, snorkeling) dan tentu saja wisata selancar (surfing) mengingat ombak di wilayah ini cukup besar dan mempunyai pola pecah yang tipikal untuk berselancar. 

Wisata selancar telah melejitkan wilayah Pesisir Krui ke dunia internasional belakangan ini. Spot-spot selancar di wilayah ini telah banyak diliput oleh berbagai media asing, baik media cetak maupun elektronik. Di kalangan peselancar internasional nama Krui dan sekitarnya sudah tidak asing lagi, bersaing dengan Bali, Mentawai, Nias, dan Lombok yang juga merupakan daerah tujuan wisata selancar yang sudah mendunia.


Jika Anda adalah seorang peselancar ulung Anda bisa menjajal ombak Pugung Penengahan (Jimmy’s), Pugung Walur (Honey Smack), Pugung Tampak (Jenny’s), Karang Nyimbur (Ujung Bocor), atau Way Jambu (Sumatran Pipeline). Tapi hati-hati, ombak Jimmy’s bisa mencapai 20 feet (6,9 meter) jika sedang meradang. Hanya peselancar pro dan yang nekad saja yang berani menantang ombak setinggi itu. Peringatan juga bagi Anda yang akan menjajal ombak Way Jambu: ombak di sini berbahaya karena terdapat di karang yang dangkal. Kalau Anda peselancar pemula atau sedang belajar berselancar jangan coba-coba bermain di sini.

Peselancar pemula biasa bermain di Labuhan Jukung (Krui Left) karena ombaknya tidak terlalu besar dan relatif aman. Sedangkan bagi Anda yang ingin belajar berselancar Anda bisa melakukannya di ombak Pantai Labuhan Jukung bagian tengah, yang pecah di pinggir. Ombak ini biasa digunakan oleh mereka yang baru belajar berselancar.


Wisata lainnya yang tak kalah menarik adalah menjelajah hutan. Pesisir Krui mempunyai hutan agro forest yang khas yang disebut ghepong damar. Ghepong damar adalah perkebunan damar yang dikelola oleh rakyat secara turun temurun. Damar sendiri adalah sejenis pohon yang bisa menghasilkan getah dari batangnya.

Kalau Anda mengunjungi ghepong damar ini untuk pertama kalinya Anda pasti akan terpesona, mengira bahwa ini adalah hutan alami yang dikelola oleh manusia. Anda tentu tidak akan mengira kalau pohon-pohon besar dan tinggi tersebut sebenarnya ditanam oleh penduduk setempat dan telah dikelola secara turun temurun hingga berabad-abad.

Selain ghepong damar Anda juga bisa menjelajah hutan kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Tapi hati-hati, ada aturan yang ketat yang harus Anda patuhi jika ingin berkunjung ke hutan ini, dan Anda tidak diijinkan melenggang sendiri. Ada pemandu yang akan menemani Anda.

Tapi jika Anda hanya sekedar melintas di Jalur Lintas Barat Sumatera, yang kebetulan melewati wilayah Pesisir Krui, Anda bisa melepas lelah sambil duduk-duduk di tepi pantai, di batu-batu karang nan romantis, atau di bawah rindang pohon nyiur, di tepi pantai berpasir putih yang berkilau dijilat ombak. Anda juga bisa  menikmati pesona sungai-sungainya yang dangkal berbatu dengan gemercik air yang jernih.

Sekitar 17 km dari kota Krui ke arah utara, terdapat sebuah tempat yang tidak kalah elok, yang bernama Tembakak. Berhadapan dengan sebuah pulau kecil yang bernama Pulau Pisang, Tembakak adalah sebuah tempat yang menawan untuk melepas lelah. Tempat ini adalah tempat singgah para pengendara yang melintasi Jalur Lintas Barat Sumatera. Di sini, Anda bisa duduk-duduk di atas batu-batu, sembari menyaksikan ribuan batu-batu besar lain yang berserak di sana sini, yang bergeming diamuk ombak. Kalau ada waktu, dari sini Anda bisa menyeberang ke Pulau Pisang.

Bagi Anda yang sengaja datang berkunjung ke Pesisir Krui untuk berwisata dan bermalam Anda bisa memilih salah satu penginapan yang banyak tersedia di sini baik yang berada di tengah kota maupun di pinggir pantai.

Penginapan pinggir pantai umumnya disediakan untuk para peselancar mancanegara. Namun jika tidak sedang musim selancar, sekitar bulan November hingga Maret, penginapan ini juga melayani wisatawan lokal. Di Tanjung Setia, sekitar 22 km sebelah selatan kota Krui, terdapat lebih kurang 20 penginapan sejenis cottage atau pondok dengan tarif bervariasi antara Rp. 200.000 hingga Rp.300.000 per hari. (Harga Rp.300.000 adalah tarif yang biasa dikenakan untuk turis asing, termasuk 3 kali makan.)  

Penginapan di tengah kota hanya terdapat di kota Krui, dengan tarif yang lebih murah mulai dari Rp.70.000 hingga Rp.200.000. (Harga Rp.200.000 biasanya untuk kamar ber-AC.) Penginapan di tengah kota ini berjarak hanya beberapa ratus meter dari pantai.

Jika Anda ingin tinggal di tepi pantai namun tidak terlalu jauh dari kota Krui, Anda bisa memilih penginapan lain di pantai Labuhan Jukung yang berjarak sekitar satu kilometer dari pusat kota Krui. Sama dengan yang di Tanjung Setia, penginapan di Pantai Labuhan Jukung ini juga ditujukan untuk turis asing sehingga model bangunan dan tarifnya tidak jauh berbeda. 

Jarak Pesisir Krui dari Bandarlampung sekitar 250 km. Ada dua jalan yang bisa ditempuh menuju wilayah ini; dengan melewati Kotaagung di teluk Semangka, atau melewati Liwa, ibukota Kabupaten Lampung Barat. Jarak Bandarlampung-Kotaagung kurang lebih 100 km, biasa ditempuh dalam dua jam perjalanan. Sedangkan jarak Kotaagung-Krui lebih kurang 150 km, biasa ditempuh selama 3,5 jam perjalanan. Praktis Anda memerlukan waktu tempuh lebih kurang 5,5 jam untuk mencapai wilayah Pesisir Krui dari Bandarlampung lewat Kotaagung. Sedangkan jika Anda menempuh perjalanan lewat Liwa, Anda akan tiba setengah jam lebih lambat.***

Share this post :

+ komentar + 2 komentar

6 December 2014 at 01:09

klu snorkling atau diving spotnya daerah mana gan?

14 October 2015 at 14:23

di Pulau Pisang

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Khabar dari Krui - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger