Hujan deras yang turun selama empat jam tanpa henti
pada hari Minggu, tanggal 2 Desember 2012 lalu, telah menyebabkan bencana di
berbagai tempat di Kabupaten Pesisir Barat.
Di jalan Liwa-Krui terjadi tanah longsor di beberapa
titik yang menyebabkan mobilisasi antara dua kota tersebut terputus selama
beberapa hari. Bukan itu saja, tanah longsor tersebut juga menimbulkan korban
jiwa. Dikabarkan lima orang tewas tertimbun di lokasi longsor sekitar Way Nyercik,
sekitar titik pertengahan antara Liwa dengan Krui, dan hingga berita ini diturunkan
jasad kelimanya masih belum ditemukan.
Di Kecamatan Pesisir Selatan, pelataran jembatan Way
Basoh putus akibat tergerus air hingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan
bermotor. Lubang besar menganga di mulut jembatan tersebut membuat mobilitas
penduduk dengan kendaraan roda empat terputus selama beberapa hari. Masyarakat setempat
membuat jembatan penghubung darurat terbuat dari bambu dan papan yang
memungkinkan sepedamotor bisa lewat meski dengan dituntun.
Di pekon Mandiri Sejati, atau Mandiri Heni, badan
jalan raya rusak parah akibat kikisan air. Aspal jalan terlihat hancur
berkeping-keping, membuat jalan tersebut terputus sejauh kira-kira 30 meter. Di
sisi jalan, banyak beranda rumah penduduk yang juga mengalami kerusakan akibat terjangan
air.
Bencana ini otomatis membuat kota Krui terisolir. Apalagi
jalan Krui-Pugung juga sempat terputus meski tidak terlalu parah. Banyak orang
yang hendak berpergian melewati kota ini terpaksa menginap di Krui.
Foto-foto: Novan Yovandra Terrano
Post a Comment