Headlines News :
Home » » Menyusuri Pesisir Lampung : Krui - Liwa - Way Kambas

Menyusuri Pesisir Lampung : Krui - Liwa - Way Kambas

Written By emha on Saturday 5 February 2011 | Saturday, February 05, 2011

Oleh: Yeyen Nursjid, Kompleks Dosen UI No.1 Ciputat - Tangerang 15419




Perjalanan menyusuri propinsi Lampung kami mulai dari kota Bandar Lampung, dan terus berlanjut ke Krui ? Lampung Barat. Perjalanan sengaja kami setting ?mitir? melewati pesisir pantai melewati Kota Agung dan Wonosobo, biar kami bisa menikmati laut Lampung. 


Tidak hanya pemandangan bukit2 dengan pemandangan laut di seberang yang bisa kami nikmati, tetapi kami juga melewati hutan Taman Nasional Bukit Barisan yang hijau indah. Perjalanan menuju Krui ini ternyata memakan waktu cukup panjang, melewati 3 kabupaten yaitu Lampung Selatan, Tengah dan Barat. Sampai di Krui pun langit sudah gelap, sekitar pukul 8 malam. 


Homestay Permata Alam Zandino yang terletak di Way Redak menjadi pilihan kami untuk bermalam. Kloter 2 baru sampai di homestay sekitar pukul 2 pagi.. Tiba-tiba?. ?Byurrrrrrrrrrrrrr?. Wuzz? Wuzzz?? Hujan badaiiiii? Tidaaaakkkssssss?.? Rencana pagi itu kami mau menikmati pantai Krui tetapi karena hujan angin badai yang sangat mengerikan, akhirnya kami hanya bisa menunggu di rumah kayu itu. 


Yah.. Sambil menikmati pagi di dalam rumah, dengerin teman-teman kloter 1 yang baru saja menikmati dua hari mereka di Pulau Kiluan yang katanya indah itu? Huhuuuu?. Ah tapi bener, badai pagi itu tidak terlalu lama.. Masing-masing dari kami langsung ganti baju, bawa kamera & tripod, pake sun block.. Ada yang langsung nyemplung.. Ada yang foto-foto.. Ada yang cuma duduk-duduk.. Semua menikmati indahnya pantai Krui.. 


Siangnya sambil mencari makan siang, kami menuju arah barat untuk mencari pantai-pantai indah berikutnya.. Dan ternyata banyak pantai-pantai ciamiikk dan cantiikk yang kami temui di sepanjang pesisir Samudra Hindia itu. Ada yang sibuk guling-gulingan, ada yang asyik masyuk jingkrak-jingkrakan, yang sampai nungging-nungging pun juga ada.. Hehe.. 


Garis pantainya lebaaarrr dan panjaaaaanggg beneeerrrr.. Mengingatkan saya akan Pantai Pangumbahan di Ujung Genteng.. Sore itu ternyata alam kurang bersahabat, angin kencang mengakibatkan kami urung untuk melakukan swimsuiting dan menikmati sunset. Party kecil kami percepat, ada yang sibuk meracik minuman, ada yang bakar ikan, tapi juga ada yang sibuk leyeh-leyeh.. :p Karena cape? dan ngantuk, beberapa di antara kami ada yang langsung mblezzz tidur.. Ada juga yang sibuk ceria main gaple?.. Tiba-tiba?.. ? Preeeeeeeeettttttttttttttttttttttt?????.!!!!!!!!!!!!!!!! Banguunnn??!!!! Banguuununnnnnnnnn?.!!! Sudah pagiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii?..!!! Sudah tahun 2007?.!!? Hahaa.. 


Ternyata dari kami bersebelas, tak satu orang pun yang benar-benar mel?k mata pas di menit pergantian tahun itu. Ya sudah, acara cipika cipiki dan main terompet baru terealisasi di pagi hari itu.. Setelah berbenah, kami semua pun siap bertolak menuju arah utara. Pemandangan melewati Taman Nasional Bukit Barisan yang hijau cantik itu benar-benar menjadi sarapan pagi kami. Kadang melewati lembah, kadang melewati curug, pokoknya waktu kendaraan membelah hutan lebat itu, serasa kami ada di dalam gua hijau deh.. Cantik banget, mana udara juga sangat segarrr.. 


Kami sempat mampir untuk sarapan pagi di kota Liwa. Sejuk deh tempat ini. Memasuki perkampungan juga sungguh merupakan pemandangan indah untuk kami. Saya pribadi sangat menikmati pemandangan hijau dan rumah-rumah panggung kayu di sepanjang jalan. Mengingatkan akan kampung nenek di Tebing Gerinting ? Sumatra Selatan.. Perjalanan menuju Kota Bumi , melewati Gunung Sekincau dan Saibetik yang hijau, makan duren di pinggir jalan.. Wah.. Seruu banget.. 


Perjalanan kami sore itu langsung tancap Metro (Lampung Tengah) dan langsung menuju utara ke Taman Nasional Way Kambas. Kami bermalam di home stay Kalpataru yang juga berada di area taman nasional tersebut (1 kamar isi 2 spring bed ukuran king, bisa untuk 4 orang, ada fan, cukup membayar Rp 100.000 per malam. Telp 0856 6970 2262). Pukul 6 pagi kami bangun, dan menikmati sarapan pagi kami. Tanpa mandi lagi, kami langsung menuju area pelatihan gajah. 


Ternyata untuk memasuki area tersebut lumayan jauh yah. Dari pintu gerbang Taman Nasional Way Kambas jaraknya sekitar 5 km-an mungkin.. Tiba-tiba di tengah jalan, O? oooo? Ada gajah ?nyasar? sedang menikmati jalan paginya.. Waaahh.. Antara ngeri dan penasaran.. Walaahhh.. Ternyata gajahnya besar yaakk? Dengan kendaraan kami nikmati pagi cerah itu di area pelatihan gajah. Sempat melihat gajah mandi. Sempat ke kandang gajah yang ternyata merupakan tanah lapang yang luaaaasss sekaliiiiii?. Biasa deh, para photographer mulai aksi kanan kiri jepret sana sini.. Berkali-kali pula kami harus lari terbirit-birit tunggang langgang gak karuan karena seekor gajah kecil berkali-kali merasa terganggu diliatin dan difoto-foto.. Hahahaa? 


Lucu banget deh kalo kita udah pada pontang-panting lari macem lagi nguber maling sajaa.. Ngeri diseruduk gajah kecil itu lhooo.. Walaupun masih bayi, tapi dia kan besaaaaarrrr sekaleeeeehhh ?. Kami bertujuh melakukan safari gajah berkeliling di taman nasional itu. Cukup membayar Rp 50.000 per orang, kami sudah bisa menikmati menunggang gajah berkeliling masuk keluar hutan, padang rumput, melewati danau kubangan.. Seruuu banget deh.. Di atas gajah kami cuma bisa ketawa ketiwi, karena giling deh booowwwww? Selangkangan dan pantat tuh rasanya puanaaasss beneeerrrrr? Hahaaa.. 


Kayaknya enggak ada deh yang cuma kalem pasrah menerima keadaan.. Tapi most of all, safari gajah ini bener-bener seruuu? Highly recommended lah.. Setelah puas foto-foto, kami kembali ke home stay kami dan bersiap-siap untuk kembali ke Jakarta . Again dan again, perjalanan pulang kali ini sengaja tidak melewati jalur normal. Pilihan kami ?mitir? di pesisir langsung menuju arah Bakauheni. Tapi oh ternyata jalanan enggak terlalu bagus. Tapi yah, kami nikmati juga toh melewati kampung nelayan dan kampung Bali . Sampai di Bakauheni, langsung nyebrang menuju Merak, dan langsung direct Jakarta.. 


Perjalanan panjang yang ternyata tidak cukup panjang ini bener-bener enggak terasa.. Indahnya pemandangan, dan nikmatnya aura laut-gunung-pulau dengan segala kondisi cuaca.. Dan yang lebih penting adalah indah dan nikmatnya persahabatan yang terjalin dalam perjalanan kali ini? Rasanya baru kemarin kita bertemu.. Rasanya baru tadi kita tertawa.. Dan ternyata koq gue udah kangan kaliaaannn yaaaahhhh? Yah, itulah undahnya persahabatan?. I luv U guysss.. :)


Kunjungi Sumbernya: http://www.indonesia.travel/promo/index.php/baca/cerita/101/menyusuri.pesisir.lampung..krui.-.liwa.-.way.kambas
Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Khabar dari Krui - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger