Masalah listrik di Krui khususnya, dan Pesisir Barat
umumnya, tampaknya tak akan pernah selesai, meski wilayah Krui dan sekitarnya
(Pesisir Barat) kini sudah menjadi kabupaten. Tampaknya listrik tetap akan
menjadi kendala dalam pembangunan kabupaten baru ini ke depan. Jangan harap
akan ada investor masuk ke wilayah ini dalam waktu dekat.
Hampir setiap hari terjadi pemadaman listrik di wilayah yang
dulu menjadi bagian dari kabupaten Lampung Barat ini. Dari hari ke hari masalah
pemadaman ini tidak kunjung habis malah justru menjadi tambah parah.
PLN yang merupakan satu-satunya perusahaan pemasok listrik
besar di wilayah ini tampak kewalahan dan tidak tampak tanda-tanda mereka akan
bisa menyelesaikan masalah ini dalam waktu dekat.
Dahulu, ketika PLN masih menggunakan pembangkit listrik
tenaga diesel (PLTD), pemadaman listrik rekatif jarang. Kini, setelah tak lagi
menggunakan PLTD, dan mengandalkan interkoneksi dari kabupaten Lampung Barat,
pemadaman justru menggila.
Dan pemadaman akan lebih parah lagi di musim hujan.
Tiang-tiang listrik yang ditancapkan di sepanjang jalan Liwa-Krui akan
bertumbangan jika terjadi longsor akibat hujan deras. Dan jika sudah demikian,
maka pemadaman listrik akan terjadi selama berhari-hari di wilayah Krui dan
sekitarnya.
Seperti yang terjadi baru-baru ini, masayarakat Pesisir
Barat harus hidup tanpa listrik selama dua hari penuh, dari tanggal 17 hingga 19
November 2015.
Ini bukan pertama kalinya listrik mati selama berhari-hari
akibat tiang listrik tumbang di jalan Liwa-Krui. Dahulu, sekitar tahun 2007/8
pernah terjadi hal serupa yang lebih parah lagi, yaitu pemadaman listrik selama
seminggu penuh.
Betapa konyolnya. Dan mungkin Pesisir Barat adalah
satu-satunya wilayah yang pernah mengalami pemadaman listrik selama
berhari-hari seperti ini.
Tapi tampaknya PLN tidak benar-benar ingin menyelesaikan
masalah ini, dan mereka seolah-olah sengaja membiarkan masayarakat Krui
menderita. Perusahaan listrik terbesar ini tentu tahu kalau jalan Liwa-Krui
rawan longsor, tetapi mereka tetap memasang tiang-tiang listrik mereka di sana.
Andai PLN memang punya niat membantu masayarakat Krui dan
sekitarnya, tentu mereka akan berusaha sebisa mungkin membuat jalur kabel bawah
tanah di sepanjang jalan Liwa-Krui, atau mengalihkan sambungan listrik ke Kota
Agung yang relatif lebih aman dari longsor.
Post a Comment