Damar Jadi Komoditas Unggulan

WAYKRUI – Getah damar merupakan salah satu sumber pencaharian masyarakat pesisir Kabupaten Lampung Barat. Selain itu, repong damar di daerah tersebut menjadi salah satu unggulan kabupaten setempat. Rata-rata petani damar yang ada di pesisir sudah cukup lama bahkan sejak jaman penjajahan dahulu, namun saat ini hasilnya menurun. 

Seperti dikatakan salah seorang petani damar warga Pekon Labuhanmandi kecamatan setempat yang sudah sekitar 50 tahun menekuni perkebunan damarnya. 

“Kita memang sudah lama menjadi petani damar dan membeli damar kepada petani, namun sekarang hasil getah damar bisa dikatakan menurun tahun 1987 lalu kita sekali panen mencapai 8 ton, namun sekarang menurun sekitar 3 ton setiap panen,” ujar salah seorang petani yang juga membeli damar kepada petani Ali, kepada Radar Lambar kemarin.
Dilanjutkan, untuk hasil getah yang menghasilkan repong damar tersebut mempunyai kwalitas yang berbeda tergantung dari umur panen getah tersebut. 

Saat ini hasilnya menurun, mungkin dikarenakan dari usia batang pohon damar yang sudah tua sehingga tidak menghasilkan getah damar yang maksimal, berbeda pada tahun sebelumnya hasil getah damar lumayan banyak dikarenakan disamping usia pohon yang masih produktif juga keadaannya masih subur.

“Untuk satu pohon yang masih subur atau produktif bisa menghasilkan getah sekitar 3-8 Kilogram setiap panen yang kita lakukan satu bulan sekali, karena kita juga menjaga kwalitas dari getah damar tersebut makanya kita melakukan panen satu bulan sekali. 
Namun, rata-rata petani memanennya tergantung dengan kondisi atau kebutuhan ekonomi keluarga, ada yang dalam satu minggu sekali atau lebih, “ katanya.    Masih kata dia, harga jual damar saat ini sekitar Rp9 ribu per kilogramnya.

“Harga tersebut langsung dari petani, sementara kita juga ada harga yang berbeda tergantung kwalitas damar tersebut, dan dari hasil damar tersebut bisa membantu mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari walaupun masih ada yang kekurangan apalagi saat harga damar menurun,” pungkasnya. (yayan/haris t)


dari Radar Lambar